Minggu, 27 Desember 2020

PUJIAN HANYA BAGI TUHAN

 

Minggu setelah Natal

Tema:

Pujian hanya bagi Tuhan

 

Ev: Mazmur 148:1-14

Ep: Yesaya 61:10-62:3

 

Mazmur 148:1-14 (TB)

148:1 Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!

148:2 Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!

148:3 Pujilah Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang!

148:4 Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!

148:5 Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.

148:6 Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.

148:7 Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;

148:8 hai api dan hujan es, salju dan kabut, angin badai yang melakukan firman-Nya;

148:9 hai gunung-gunung dan segala bukit, pohon buah-buahan dan segala pohon aras:

148:10 hai binatang-binatang liar dan segala hewan, binatang melata dan burung-burung yang bersayap;

148:11 hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;

148:12 hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!

148:13 Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.

148:14 Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya. Haleluya!

 

-----------------

 

Shalom, selamat hari minggu. Minggu ini adalah minggu pertama setelah Natal. Kita bersyukur masih diberi Tuhan kesempatan untuk merayakan Natal di tahun ini setelah begitu banyak pergumulan yang kita lewati dalam tahun 2020 ini. Manusia yang merancang/memikirkan  jalannya tetapi Allah-lah yang menentukan arahnya (Amsal 16:9). Dan jalan Tuhan bukan jalan kita rencanaNya bukan rencana kita, terpujilah nama Tuhan sebab segala rancangan dan jalanNya selalu yang terbaik bagi kita.

            Dalam ibadah kali ini, Tuhan berbicara kepada kita lewat tema: PUJIAN HANYA BAGI TUHAN  yang didasarkan pada FirmanNya dalam Mazmur 148:1-14. Mazmur 148 ini merupakan Mazmur pujian dari raja Daud. Raja Daud adalah raja yang sangat mengasihi Tuhan dan juga sangat dikasihi Tuhan. Dia adalah raja yang diurapi dan yang Tuhan persiapkan untuk melaksanakan rencana karya penyelamatan Tuhan bagi manusia lewat keturunannya yaitu YESUS Mesias yang dijanjikan, yang akan menjadi Raja segala raja, yang kerajaanNya kokoh sampai selama-lamanya.

            Daud awalnya hanyalah seorang gembala, yang paling kecil dari keluarganya. Tetapi Tuhan memilihnya dan menjadikannya raja yang besar dan agung. Daud menyadari segala sesuatu dia capai dan peroleh adalah karena Tuhan. Tidak ada yang bisa dia banggakan selain Tuhan. Tanpa Tuhan dia bukanlah apa-apa. Kasih dan kesetiaan Daud kepada Tuhan menjadikan dia mendapatkan anugerah untuk melihat masa depannya dan keturunannya, bahkan sampai datangnya Mesias (2 Samuel 7:12-16). Oleh sebab itu Daud menyatakan puji-pujian dan keagungan  dan hormat kepada Tuhan.

            Nas Firman Tuhan hari ini merupakan pujian bagi Tuhan sekaligus ajakan dari Daud  kepada semua ciptaan untuk memuji Tuhan. Kita melihat betapa lengkapnya Daud mengajak semuanya untuk memuji Tuhan. Dari Malaikat, manusia tua dan muda, pemerintah dan penguasa, Cakrawala, langit, semua binatang, semua tumbuhan, bahkan ular naga simbol dari Iblis Daud ajak untuk memuji Tuhan. Sebab hanya Tuhanlah yang layak dipuji. Sebab Dialah pencipta, olehNya segala sesuatu dijadikan dan ditetapkan (ayat 5-6), Dia juga Juru Selamat yang pada jaman Raja Daud melepaskannya dan menyelamatkannya dari segala musuhnya. Yang pada jaman kita saat ini yang menyelamatkan kita dari maut dan kematian karena dosa-dosa kita lewat kematian dan penebusan anakNya Tuhan Yesus Kristus putra Daud.

            Ajakan Daud kepada semua ciptaan ini untuk memuji Tuhan menunjukkan bahwa bukan hanya manusia yang bisa memuji Tuhan. Segala ciptaan yang Tuhan ciptakan selain manusia juga bisa memuji Tuhan. Dalam kitab-kitab lain bagitu banyak digambarkan tentang alam ini yang memuji Tuhan. Kalau ciptaan lain selain manusia juga menunjukkan kemuliaan Tuhan maka seharusnya kita  manusia ciptaan yang paling mulia dari semua ciptaan bisa lebih lagi memuji dan memuliakan Tuhan.

            Namun saudara kita bisa melihat kenyataan saat ini, banyak manusia yang tidak mau memuji Tuhan bahkan tidak perduli dan tidak mau tahu dengan puji-memuji Tuhan. Inilah dampak dan akitab dosa dan kegelapan yang masih menyelimuti manusia itu. Ketika hatinya masih gelap, dia hanya bisa melihat dirinya dan tidak merasakan apa-apa kecuali dirinya sendiri.Mereka asik dengan dirinya sendiri. Di sisi yang lain, ada manusia yang melakukan praktek pemujian Tuhan tetapi dilakukan dengan kepalsuan dan kemunafikan. Dia mau datang beribadah, dia mau datang datang memuji Tuhan, tetapi diluar itu dia juga mau datang kepada Iblis dan para pengikutnya. Dia percaya kuasa Tuhan tetapi dia percaya juga kuasa setan. Di satu sisi dia menyembah Tuhan disisi yang lain dia percaya dukun, jimat, penglaris, dan aneka perbuatan okultisme lainnya.

            Pujian dan penyembahan palsu ini begitu banyak dan marak dilakukan manusia. Manusia berzinah dengan Iblis lewat praktek-praktek okultisme itu. Mereka sadar dan percaya ada Tuhan dan kuasaNya, tetapi mereka mempercayakan hidupnya kepada ramalan, kepada dukun, kepada jimat. Akhirnya pujian dan penyembahannya kepada Tuhan menjadi kepura-puraan dan kemunafikan. Selain itu, pujian itu disebut kepuran-puraan apabila seseorang itu datang memuji dan menyembah Tuhan tetapi di dalam hatinya masih menyimpan dendam dan amarah terhadap orang lain (dalam bahasa Batak=marhosom). Dia belum berdamai dengan orang lain. Maka pujian dan penyembahan yang dia lakukan tidak akan berkenan dan diterima Tuhan. Hal lain yang sama parahnya dengan itu adalah bahwa ada banyak orang yang mau datang memuji Tuhan, menghadiri acara pemujian dan penyembahan,  menghadiri ibadah, ikut melayani bukan supaya nama Tuhan dipermuliakan diatas pujian itu tetapi kedatangannya adalah untuk ‘pamer’ atau pertunjukan, untuk mendapatkan pujian. Dia mau menujukkan kepada orang lain siapa dirinya, apa yang dimilikinya, apa kemampuan dan kehebatannya, dan lain sebagainya. Dia ingin menggantikan posisi Tuhan untuk dipuji. Hal ini menyakiti hati Tuhan dan merupakan pujian palsu yang sangat Tuhan benci.

            Oleh karena itu, orang-orang yang demikian tidak akan pernah menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati sebab Tuhan tidak pernah dipermuliakan di dalam hidupnya. Orang yang demikian kehilangan damai sejahtera, selalu kuatir, tidak pernah puas dalam hidup, karakter dan moral yang cenderung rusak, emosional yang tidak terkontrol, dan kalau tidak bertobat hukuman sudah menanti.

            Dari Nas Firman Tuhan dalam Mazmur 148 ini kita jelas melihat bahwa hanya Tuhanlah yang layak dan patut dipuji. Tidak ada yang lain. Bahkan jika kita berhasil dan sukses melakukan sesuatu maka pujian itu juga harus dikembalikan hanya untuk Tuhan. Inilah fakta yang banyak kita lihat bahkan mungkin kita sendiri pernah mengalami atau terjerumus di dalamnya. Yaitu keinginan dan hasrat  kita untuk dipuji. Ada orang berbagi kasih supaya orang memujinya baik. Ada orang mengambil keputusan jadi pelayan supaya orang memuji dia. Ada orang mau melayani lewat talentanya supaya orang memuji dan berkata “wah kamu hebat, permainanmu bagus, pelayananmu bagus” dan lain sebagainya. Ada orang memberikan persembahan dan ucapan syukur supaya orang lain tahu dia kaya, dia hebat, dia berbakti kepada Tuhan.

            Janganlah mengejar pujian dan hormat dari manusia. Sebab itu bisa menghancurkan. Sikap demikan adalah sikap keturunan Lucifer, sebab Lucifer  melakukan hal itu dihadapan Tuhan. Dia ingin sama dan menyamai Tuhan, ingin dipuji dan disembah seperti Tuhan, sehingga dia dihukum dan dibuang dari kerajaan Allah, dan dia disebut Iblis.

“Banyak Orang Berhasil Karena Teguran Dan Nasihat, Tetapi Banyak Orang Jatuh Karena Banyaknya Pujian”

Hal ini semua  menunjukkan bahwa kita tidak ikhlas memuji dan melayani Tuhan. Diri sendirilah yang sesunggunya yang ingin ditinggikan dan mendapat pujian bukan Tuhan. Janganlah kita mencuri kemuliaan Tuhan. Berniat sekalipun jangan. Sebab orang yang hendak mendapatkan pujian bagi dirinya akan direndahkan. Tetapi setiap orang yang mau memuji dan meninggikan Tuhan akan Tuhan tinggikan. Itulah yang Raja Daud alami dan rasakan. Hal ini jelas dikatakannya dalam Ayat 14 Firman hari ini: “Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya”.

Saudara-saudara  yang terkasih, Mengingat semua yang Tuhan lakukan dalam hidup kita hingga saat ini, kita patut memuji Tuhan sebagaimana Daud memuji Tuhan. Tuhan sudah memberkati kita hingga saat ini ditengah-tengah kesulitan dan bencana dunia tahun ini. Tuhan masih memberikan kita kesempatan hidup dan melihat orang-orang yang kita kasihi. Mari pujilah Tuhan dengan tulus ikhlas dan dengan cara dan sikap yang benar, dan berikanlah pujian dan hormat hanya untuk kemuliaan Tuhan. Kiranya renungan ini memberkati saudara, dan dipermuliakanlah Tuhan.

 

 

Shalom, Tuhan Yesus memberkati.

 

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih