Rabu, 30 Desember 2020

AKSI 2-1-2 APAKAH SAUDARA TERLIBAT?

AKSI 2-1-2

APAKAH SAUDARA TERLIBAT?

 

Shalom, Selamat Natal 2020 dan selamat menyambut tahun baru 2021. Sebelum mengakhiri tahun 2020 ini, ijinkan saya berbagi Perenungan dalam tulisan yang ke 48 dalam tahun 2020 ini. Topik ini merupakan  hal utama dalam setiap judul perenungan yang telah saudara baca dan turut renungkan dalam tahun 2020 ini. Namun sebelumnya saya rindu saudara membaca ulang kembali perenungan dalam Refleksi pra-Natal di link http://hartob.blogspot.com/2020/12/refleksi-pra-natal-2020.html  dan juga renungan malam natal 24 Desember ini: http://hartob.blogspot.com/2020/12/renungan-malam-natal-24-desember-2020.html. 

            Apa maksud dan tujuan saya membuat judul di atas yang mana judul ini sungguh sangat familiar bagi kita yang tinggal di NKRI ini?.  Mengapa saya membahas topik ini?. Ada hal penting yang mengerucut dalam semua perenungan yang saya tuliskan dalam blog ini yang sangat berhubungan dan relevan dengan Gerakan atau aksi 2-1-2 ini. Saya rindu saudara juga memahaminya, dan juga menyebarkan dan membagikannya kepada semua orang, supaya hidup kita damai dan tenteram serta  NKRI ini juga aman dan tenteram.


PENDAHULUAN

 

Saudara Alkitab menceritakan dan membukakan bahwa tindakan melanggar perintah Tuhan  yang dimulai dari Adam dan Hawa menyebabkan terjadinya dosa, lalu dosa itu memperanakkan dosa. Hubungan yang sangat akrab dan indah antara manusia dan Tuhan menjadi rusak. Tuhan merindukan hubungan itu kembali bersemi, sebab itulah yang terbaik bagi manusia. Tuhan mengutuk tanah, sehingga manusia harus berjerih lelah untuk mendapatkan makanan dan bertahan hidup. Untuk mengisi perut sejengkal itu manusia harus bersusah payah. Namun dosa membuat mereka menjadi serakah dan tidak akan pernah puas. Apabila kebutuhan perut sejengkal itu sudah terpenuhi, maka mereka akan serakah dan tidak habis-habisnya mengumpulkan dan tidak pernah merasa berkecukupan, selalu kurang dan kurang. Sehingga terjadilah segala sesuatu penderitaan yang tidak habis-habisnya yang dialami manusia  hingga saat ini. Kehidupan manusia rusak dan kepahitan demi kepahitan terus terjadi, penindasan, kejahatan, sakit penyakit, wabah, bencana terus tidak berkesudahan.

            Alkitab menyaksikan bahwa hati Allah sedih dan pedih dengan keadaan ini. Dia begitu mengasihi manusia, dan Dia tahu bahwa manusia tidak akan sanggup keluar dari pergumulan ini. Di satu sisi, manusia tahu betul secara naluri bahwa mereka tidak akan aman dan selamat di tengah-tengah dunia yang sudah dikutuk dan kejam ini. Sehinga mereka mencari perlindungan kepada yang lebih hebat, kekuatan yang lebih kuat di luar mereka. Di sisi lain Iblispun begitu faham dengan posisi dan kondisi manusia. Sebab keadaan itu demikian adanya karena provokasi dan perbuatannya untuk membalas Tuhan dengan memisahkan manusia dengan kasih Tuhan, dan membawa manusia itu  bersama dengan dia dalam hukuman neraka kekal. Karena itu Iblis dan para pengikutnya Setan dan roh-roh jahat menyamar menjadi Tuhan, menyamar menjadi malaikat terang, menyamar menjadi jalan keselamatan, bahkan menyamar menjadi Mesias. Lalu dia menawarkan jalan bahagia dan keselamatan bagi manusia itu. Iblis menawarkan jimat pelaris untuk yang mau sukses dalam bisnis, jimat dan ilmu kebal bagi yang mau aman dari serangan musuh, jimat penjaga rumah  bagi yang mau rumahnya aman dari segala niat jahat orang, dan beragam benda-benda, mantra  dan sugesti yang dipakai untuk memberikan kesembuhan, perlindungan, kedamaian, dan kesuksesan bagi manusia itu. Tetapi semuanya hanya umpan, dan semuanya itu adalah solusi atau jalan keluar yang palsu.  Sebab bagaimana mungkin yang terhukum melepaskan yang terhukum. Jika gelap menuntun yang gelap maka keduanya akan sama-sama masuk lobang.

Kondisi ini Tuhan tahu, dan mengerti betul bahwa manusia yang dikasihiNya itu tidak akan pernah berhasil bertemu dengan Tuhan yang sesungguhnya. Jika manusia mencari dan terus mencari jalan pendamaian dan jalan keselamatan itu, manusia pasti tersesat. Jika mereka mencari Tuhan, pasti bertemu dengan tuhan yang salah. Jika mereka mencari perlindungan pasti mendapatkan perlindungan yang justeru menindas dan mencelakakan mereka. Itulah faktanya.

 

PEMBAHASAN   TOPIK

Saudara tentunya tahu dan hafal dengan ayat ini: Yohanes 3:16 yang berbunyi: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Dari sini kita melihat bahwa Allah melakukan tindakan dalam rangka menyelamatkan manusia yang sudah berdosa kepada Tuhan dan  supaya manusia kembali diperdamaikan dengan Allah. Tindakan pertama adalah MENGASIHI. Sebab Allah adalah kasih maka kasih yang daripadaNya menggebu-gebu untuk membawa kembali manusia yang sudah berdosa dan hidup terlunta-lunta di tanah yang sudah dikutuk itu kembali kepada Bapa. KASIH  adalah aksi dan gerakan Tuhan yang pertama yang Dia janjikan dan dia genapi dalam inkarnasinya menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus.

            Karena dorongan kasih itu, maka Allah melakukan tindakan atau gerakan yang kedua  sebagai bukti dari kasihNya kepada manusia. Tindakan yang kedua ini disebut mengampuni. Alkitab berkata dalam Yeremia  33:8 “Aku akan mentahirkan mereka dari segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa terhadap Aku, dan Aku akan mengampuni segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa dan dengan memberontak terhadap Aku”. Karena kasih itu Allah mengampuni semua kesalahan kita tanpa kecuali. Bahkan dikatakan meskipun dosa kita merah seperti kermizi akan menjadi putih seperti salju (Yesaya 1:18). Karena dosa harus mendapat ganjaran, maka semua akibat dosa yang seharusnya ditimpakan kepada kita  ditimpakan kepada anak satu-satu-Nya yaitu Yesus Kristus. Dialah pengganti saudara dan saya untuk menanggung akibat dosa itu di kayu salib.

            Oleh sebab demikian besarnya kasih Allah kepada kita, maka Tuhan merindukan satu respon dari kita. Respon itu adalah PERTOBATAN. (Sampai di sini mungkin saudara berkata dalam hati “kan… sudah tahu aku maksudnya tulisan ini…” tetapi teruskanlah sedikit lagi kalau tidak, bagikan kepada semua kenalan supaya mereka juga seperti saudara tahu tentang aksi 2-1-2 ini) Bertobat dari segala kelakuan kita yang jahat. Pertobatan dari sikap-sikap hati kita yang berdosa. Bertobat mata, bertobat telinga, bertobat mulut, bertobat kaki dan bertobat pikiran. Tuhan mau kita kembali kepada sikap hidup yang seharusnya seperti manusia pertama itu sebelum jatuh ke dalam dosa, supaya kita semua hidup dalam kasih mesra dengan Dia Sang Pencipta.

            Hasil dari pertobatan itu haruslah nyata dan sungguh-sungguh terbukti dalam sikap dan perbuatan kita sehari-hari sebagai aksi yang menandakan kita sudah lebih dulu dikasihi dan diampuni oleh Tuhan. Aksi dan gerakan ini bertujuan bukan supaya kita dikasihi dan diampuni, tetapi sebagai rasa ucapan syukur kita kepada Tuhan sebab Tuhan sudah lebih dahulu melakukannya kepada kita.

            Aksi dari kita yang pertama adalah MENGASIHI.

Siapa yang kita kasihi?.

Yang kita kasihi adalah Tuhan.

Bagaimana mengasihiNya?.

Mengasihi Tuhan adalah dengan cara mengasihi yang dikasihiNya yaitu sesama manusia. Kita tidak mungkin mengasihi Tuhan tanpa mengasihi manusia. Kasih terhadap Tuhan harus dibuktikan dengan kasih kepada sesama.

Siapakah sesama itu?.

Semua orang tanpa kecuali. Kasih kepada Tuhan akan mendorong kita meluapkan kasih kepada sesama.

Aksi kedua adalah melepaskan PENGAMPUNAN kepada orang lain yang bersalah kepada kita. Sebagaimana Allah telah mengampuni kita demikian juga kita harus mengampuni sesama kita. Ini adalah sikap dan bukti kasih yang ekstrim dari setiap orang yang percaya dengan mengasihi Tuhan Yesus. Dalam hal Kasih dan Pengampunan ditemukan perbedaan antara orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dengan yang tidak.

Kalau seseorang mengasihi orang yang mengasihinya adalah biasa. Kalau seseorang mengasihi orang yang tidak berbuat jahat kepadanya meskipun tidak dikenal adalah biasa. Kalau orang mengasihi orang yang berbuat jahat terhadapnya, pastilah dia sudah mengampuninya dan  inilah kasih yang sesunguhnya.

Melepaskan PENGAMPUNAN  berarti ada pengorbanan. Untuk mengasihi dan mengampuni manusia Allah rela meninggalkan sorga dan mengosongkan diriNya. Demikian dikatakan dalam Filipi 2: 5-8 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”.

Memberi sedekah sebagai kasih kepada orang lain, adalah termasuk berkorban dengan jalan membagi sebagian kecil dari yang kita punya. Itu baik. Tetapi memberikan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita adalah jauh lebih baik sebab kita telah berkorban hati, berkorban harga diri, berkorban emosi, berkorban hidup kita. Dengan mengampuni orang yang bersalah kepada kita, maka kita telah rela memposisikan diri kita sebagai orang yang bersalah, supaya kita dan orang tersebut  bisa hidup dalam damai.  Itulah yang telah dilakukan Tuhan kepada kita. Tanpa mengampuni tidak ada gunanya kita beribadah, berbuat baik, berdoa, memuji Tuhan, bersedekah, atau juga  memberikan ucapan syukur. Ampunilah dan minta ampunlah kepada siapa saja saudara sedang bermasalah saat ini.

Jadi saudara, seperti saya sampaikan di awal, bahwa semua perenungan yang saya tuliskan dalam setiap perenungan dalam tahun 2020 ini, mengerucut kepada aksi-aksi yang saya tuliskan  saat ini. Itu sebabnya saya mengambil judul AKSI 2-1-2 dan saya lanjutkan dengan pertanyaan “APAKAH SAUDARA TERLIBAT”. Tentunya saya sangat berharap saya dan saudara terlibat dalam aksi 2.1.2 ini.

2 TINDAKAN dari TUHAN, 1 Respon dari KITA, dan 2 AKSI  dari KITA  kembali.

2 Tindakan dari Tuhan yaitu MENGASIHI  dan MENGAMPUNI.

1 Respon  dari kita yaitu PERTOBATAN

2 Aksi dari kita yaitu MENGASIHI DAN MENGAMPUNI.

Mari selesaikan tahun ini dengan dengan pikiran baru, hati yang baru, dan sikap yang baru dalam menyongsong tahun yang baru di depan. Pastikan saudara terlibat dalam aksi 2-1-2 ini.

 

Selamat mengakhiri tahun ini, selamat menyambut tahun baru 1 Januari 2021, Tuhan Yesus memberkati.

Shalom,

 

Ev. Harles Lumbantobing

(Jika saudara terberkati atau setuju dengan aksi ini bagikanlah kepada yang lain, jangan simpan sendiri, mungkin banyak yang sedang membutuhkannya)

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih