Ibadah Minggu Adven IV
Tema:
Kerajaan Mesias yang kokoh selama-lamanya
Ev: 2 Samuel 7:1-16
Ep: Roma 16:25-27
Ev: 2 Samuel 7:1-16 (TB)
7:1 Ketika raja telah menetap di rumahnya dan TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya terhadap semua musuhnya di sekeliling,
7:2 berkatalah raja kepada nabi Natan: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda."
7:3 Lalu berkatalah Natan kepada raja: "Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab TUHAN menyertai engkau."
7:4 Tetapi pada malam itu juga datanglah firman TUHAN kepada Natan, demikian:
7:5 "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami?
7:6 Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman.
7:7 Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras?
7:8 Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel.
7:9 Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi.
7:10 Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu,
7:11 sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan TUHAN kepadamu: TUHAN akan memberikan keturunan kepadamu.
7:12 Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.
7:13 Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.
7:14 Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.
7:15 Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.
7:16 Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
----------------------
Shalom, selama hari minggu bagi kita sekalian. Kiranya kasih dan kemurahan Tuhan senantiasa melingkupi saudara semua dan keluarga. Ibadah minggu adven IV hari ini mengambil tema “KERAJAAN MESIAS YANG KOKOH SELAMA-LAMANYA” yang didasarkan pada kitab 2 Samuel 7:1-16. Mari kita lihat dan renungkan apa-apa saja pesan yang bisa kita lihat dan dapatkan dalam Nas Firman Tuhan ini.
Kisah dalam pasal ini bermula sejak Daud sampai di kota Daud, setelah kerajaan Israel sepenuhnya diserahkan kepadanya dan kemenangannya atas musuh-musuhnya. Lalu mereka membawa masuk Tabut Perjanjian Allah kota Daud dan menempatkannya di dalam kemah di bawah tenda. Sebelumnya Tabut Perjanjian tinggal di rumah Obed-Edom orang Gat selamat 3 bulan, sebab Daud takut untuk membawanya ke ke kota Daud setelah peristiwa dalam 2 Samuel 6:1-10 . Namun setelah Daud mendengar bagaimana Tuhan memberkati keluarga Obed-Edom selama Tabut itu tinggal bersama-sama dengan mereka, maka Daud memindahkan kembali Tabut Perjanjian itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud. Tabut itupun ditempatkan di bahwa tenda.
Sementara Daud tinggal di rumah atau istana yang indah dan megah, dia melihat Tabut Tuhan hanya tinggal di dalam kemah di bawah tenda. Daud menyadari bahwa segala sesuatu yang ada padanya berasal dari Tuhan dan karena Tuhan, sehingga dia merasa tidak nyaman dan tidak tega dengan situasi dimana Tabut Tuhan hanya diletakkan di bawah tenda. Daud ingin menempatkan Tabut Tuhan ditempat yang seharusnya dan terhormat. Dia ingin mendirikan rumah buat Tuhan. Karena itu dia memanggil Nabi Natan dan terjadilah percakapan seperti dalam 2 Samuel 7:1-1 ini.
Apa yang bisa kita pelajari dalam Pasal 7 kitab 2 Samuel ini?. Saudara, saya melihat ada 4 hal yang bisa kita pelajari dalam pasal 7 ini:
Yang pertama pelajaran dari sikap Daud.
Daud tahu diri bahwa semuanya karena Tuhan. Karena itu dia begitu mengasihi Tuhan dan menaruh hormat dan takut akan Tuhan. Karena itu dia menaruh hormat dan takut akan Tuhan. Sebagai orang yang menyadari bahwa segala sesuatu yang kita peroleh dan capai bahkan hidup kita hingga saat ini adalah karena anugerah Tuhan, maka kita wajib untuk mengucap syukur kepada Tuhan dan memposisikan Tuhan di posisi yang seharusnya. Posisi yang seharusnya adalah dihati kita sebagai kepala, sebagai nahkoda yang memimpin kita senantiasa.
Saya tidak melihat apa yang Daud sampaikan ini yaitu mendirikan rumah bagi Tuhan menjadi suatu kesalahan sehingga Tuhan tidak meloloskan permintaannya. Nabi Natan juga tidak melihat ini sebagai hal yang buruk sehingga dia berkata supaya Daud melakukan apa yang baik menurut Raja Daud. Kita bisa melihatnya di ayat 3. Tetapi sesungguhnya ada otoritas dan kehendak Tuhan yang sedang Tuhan kerjakan bagi Daud dan keturunannya. Ada master plan yang sudah Tuhan tetapkan tentang Daud dan keturunannya yang harus Tuhan laksanakan tanpa campur tangan manusia. Itu sebabnya rancangan dan permintaan Daud tidak Tuhan terima saat itu yang walaupun baik sebab tidak sesuai dengan rencana dan rancangan Tuhan, sebab Tuhan sudah menyiapkan baginya siapa yang akan mendirikan rumah bagiNya.
Jalan Tuhan bukan jalan kita, rancanganNya bukan rancangan kita, seperti tertulis dalam: Yesaya 55:8-9 berkata: “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Hal yang senada dengan itu dalam Yeremia 29:11 berkata: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”. Dikemudian hari Daud memahami tentang alasan kenapa Daud tidak boleh mendirikan bait Allah ketika dia sudah memiliki keturunan, dan Salomo yang masih muda sudah siap untuk duduk menjadi Raja menggantikan ayahnya Daud. Hal ini bisa kita lihat dalam 1 Tawarik 28:1-7, dan juga pasal 29 Salomo naik tahta.
Yang kedua yang perlu kita pelajari adalah bahwa Tuhanlah yang berkarya.
Tuhanlah yang telah melakukan segala sesuatu sehingga Daud memperoleh semua yang dicapainya saat itu. Hal ini terjadi karena Tuhan telah memilih Daud, dan Daud mau melakukan dan mengerjakan kepemilihannya dengan tunduk kepada Allah. Jadi Tuhan memilih Daud sebagai pemeran, dan Daud taat melakukan perannya. Tuhan juga memilih Saul sebagai pemeran, namun Saul tidak taat dalam perannya sehingga dia disingkirkan oleh Allah.
Karya dan perbuatan Tuhan dalam keberhasilan Daud bisa kita lihat dari perikop hari ini yang Tuhan jelaskan melalui nabi Natan kepada Daud.
- Ayat 1: bahwa TUHANlah telah mengaruniakan keamanan kepadanya dari semua musuhnya
- Ayat 8: TUHANlah yang mengambil Daud dari padang rumput.
- Ayat 9 : TUHAN telah menyertai Daud di segala tempat yang ia jalani.
- Ayat 9: TUHANlah yang telah melenyapkan segala musuhnya dari depannya.
- Ayat 9: TUHANlah yang membuat besar namanya.
- Ayat 10: TUHANlah yang menentukan tempat bagi umat-Nya Israel dan menanamkannya.
- Ayat 11: TUHAN mengaruniakan keamanan kepadanya dari pada semua musuhnya.
- Ayat 11: TUHAN akan memberikan keturunan kepadanya
- Ayat 12: TUHAN akan membangkitkan keturunannya yang kemudian, anak kandungnya.
- Ayat 12,13: TUHAN akan mengokohkan kerajaannya
Pernyataan Tuhan ini bukan sekedar mengingatkan Daud tentang semua karya Tuhan dalam hidup Raja Daud. Tentunya Daud tidak sedang lupa atau melupakan campur tangan Tuhan dalam hidupnya sebab Tuhan juga tahu bahwa Daud memahami dan mengakui itu semua. Namun pernyataan Tuhan ini yang menceritakan semua perbuatan dan karya Tuhan kepada Daud adalah mau menegaskan bahwa TUHAN adalah maha kuasa, yang sanggup melakukan apa yang bagi manusia mustahil, yang memiliki rancangan, program, dan jalan-jalan yang melampaui siapapun. Allah tidak pernah gagal, rencana dan kehendakNya selalu terjadi. TUHAN yang demikian dasyatnya masakan tidak bisa mendirikan rumah bagiNya? TUHAN pemilik segala-galanya masakan tidak bisa mendirikan baginya tempat pemujaan dan mengumpulkan dihadapanNya manusia dan segala ciptaaan untuk menyembahNya?. Karena itu baiklah Daud menjadi alat di tangan Tuhan yang melakukan fungsi dan perannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Itu sebabnya di ayat 11-12 Tuhan memberitahukan sesuatu yang akan terjadi di depan yaitu bahwa rumah untuk Tuhan akan didirikan oleh keturunannya yang Tuhan pilih dan tetapkan yaitu Raja Salomo.
Demikian juga dengan kita, yang paling utama Tuhan kehendaki dari kita adalah peran kita sebagai pelaku Firman Tuhan. Mengemban misi untuk memberitakan Kristus kepada segenap manusia, yang menyatakan bahwa terang itu sudah datang, membawa shalom ke tengah-tengah dunia, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan. Ada bagian manusia dan ada bagian Tuhan. Mari kerjakan bagian kita masing-masing.
Hal yang ketiga adalah bahwa kasih dan ketundukan Daud kepada Tuhan dan juga kepada nabinya.
Meskipun Daud sudah menjadi raja yang besar dan ditakuti oleh semua bangsa, namun Daud tetap rendah hati dan tidak sombong. Rasa hormat dan takutnya kepada Tuhan membuat dia selalu melibatkan Tuhan dalam setiap tindakannya melalui setiap hamba-hamba atau utusan Tuhan seperti Nabi Natan. Bagi Daud, Nabi Natan adalah wakil Tuhan di bumi untuk menyatakan setiap kehendak Tuhan. Daud selalu berkonsultasi dengan Nabi-Nabi Tuhan supaya dia tidak salah langkah dalam setiap keputusan. Kita melihat bahwa meskipun rencana Daud ini baik, dia berkonsultasi dulu dengan Nabi Natan. Nabi Natan secara pribadi juga melihat ini sesuatu yang baik sehingga dia tidak melarang Daud. Namun ketika Tuhan berbicara kepada Nabi Natan, maka Nabi Natan wajib memberitahukannya kepada Raja Daud sebab itulah tugasnya sebagai Nabi yang benar menyampaikan apa kehendak Tuhan tidak lebih dan tidak kurang. Ketika hal itu disampaikan kepada Daud, Daud juga tunduk dan patuh terhadap perintah itu, meskipun mungkin di dalam hatinya dia tidak tega sebenarnya membiarkan Tabut Perjanjian itu hanya di bawah tenda.
Sebagai pengikut Kristus dan sebagai alat-alat Tuhan di tengah-tengah dunia ini, siapapun kita punya jabatan atau tidak, kaya atau miskin, terhormat atau tidak dihadapan manusia, kita semua harus tunduk kepada kehendak Tuhan. Hormat dan ketundukan kita kepada Tuhan juga harus kita tunjukkan melalui para hamba-hambaNya yang setia yang Tuhan telah tetapkan di tengah-tengah kita untuk melayani kita. Banyak saat ini pemimpin-pemimpin dunia, para pemegang-pemegang jabatan, para orang-orang berkuasa dan berduit tidak hormat lagi kepada wakil-wakil Tuhan ditengah-tengah mereka. Mereka seakan lebih berkuasa, lebih bijak, lebih berhikmat, sehingga tidak perlu lagi berkonsultasi dengan para hamba-hamba Tuhan atau rohaniawan. Mereka menggunakan kekuasaan duniawi mereka untuk mengendalikan gereja dan para hamba-hambaNya. Mereka bahkan memasukkan unsur-unsur keduniawian ke dalam gereja dan menjadikan mereka harus dihormati di lingkungan gereja. Sebaliknya ada juga para hamba-hamba Tuhan yang tidak setia mendengarkan suara Tuhan, bahkan tidak menyampaikan atau menyuarakan suara Tuhan yang seharusnya kepada jemaatnya, sehingga terjadilah kekacauan. Mereka hanya menyampaikan apa yang menyenangkan hati jemaatnya saja dan membuat jemaatnya terbuai dengan kemunafikan-kemunafikan semata, bahkan memberitakan hal-hal yang Tuhan tidak sampaikan kepada mereka.
Pelajaran dari hubungan Daud dan Nabi Natan dan hubungan Nabi Natan dengan Tuhan, serta ketundukan Daud dan Nabi Natan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting kita teladani. Kesetiaan Daud dan kasihnya yang luar biasa kepada TUHAN, menjadikan dia spesial dihadapan Tuhan. Karena itu di ayat 11-16 Tuhan berkanan membukakan rahasia dan rencana Tuhan tentang masa depan Daud dan kerajaannya serta keturunannya. Ini merupakan hal yang spesial dan luar biasa yang Daud alami. Hal ini disampaikannya dalam ayat-ayat selanjutnya. Tuhan juga mengungkapkan kelahiran keturunan-keturunannya dan siapa yang akan membangun rumah bagi Tuhan. Tuhan juga mengungkapkan bahwa kerajaannya akan tetap kokoh untuk selama-lamanya.
Hal yang keempat adalah makna profetik yang terkandung dalam pernyataan Tuhan mengenai kerajaan kokoh untuk selama-lamanya.
Makna yang pertama adalah kerajaan dunia yang akan dipegang oleh keturunan Daud atas Israel. Janji ini masih Daud saksikan saat Salomo menjadi raja dan Salomo memulai mendirikan bait Allah, dan faktanya bahwa raja-raja di Israel selanjutnya adalah keturunan Daud. Makna yang kedua adalah bahwa nubuatan ini sesungguhnya membicarakan kepada Daud bahwa akan lahir suatu saat nanti dari keturunannya seorang Raja yang kerajaannya tidak berkesudahan sampai selama-lamanya. Itu sebabnya pernyataan Tuhan tentang ‘mengokohkan kerajaannya untuk selama-lamanya” sampai diulangi tiga kali dalam ayat 12,13 dan 16.
Janji dan nubuatan Tuhan kepada Daud ini digenapi lewat kelahiran sang Juru Selamat yaitu Yesus Kristus yang disebut Putra atau Anak Daud yang lahir di Betlehem. Dialah Raja yang sesungguhnya Raja diatas segala Raja yang kerajaanNya kekal sampai selama-lamanya. Raja inilah yang kita rayakan kelahirannya setiap tahun. Raja inilah yang datang bukan dengan pedang dan kekerasan, tetapi datang dengan kerendahan hati dan kesederhanaan, Raja yang menggembalakan domba-dombanya dengan baik bahkan Raja yang memberikan nyawanya untuk rakyatNya sebagai korban pendamaian, dan Raja yang memenangkan pertarungan atas maut sehingga Dia membawa umatNya kepada kemenangan dan kehidupan sampai selama-lamanya dalam kerajaanNya. Peran kita sebagai umat kerajaanNya adalah turut menghadirkan kerajaan sorga di bumi ini, dengan menjadi garam dan terang dunia di sekitar kita. Selanjutnya dengan sungguh-sungguh memberitakan injil kerajaan sorga sampai Tuhan datang kedua kali.
Saudara, Dari keempat perenungan ini, hal yang perlu kita pedomani adalah bagaiamana kita senantiasa Mengasihi dan mencintai Tuhan dengan segenap hati kita, melakukan FirmanNya dan melakukan peran kita di dunia ini dengan setia. Senantiasa menyadari dan mengakui otoritas Tuhan dan mengucap syukur atas segala karya Tuhan dalam hidup kita. Lalu kemudian taat dan patuh kepada FirmanNya dan kepada setiap utusan Tuhan, serta turut serta ambil bagian dalam menghadirkan kerajaan Allah di tengah-tengah dunia ini.
Kiranya Tuhan memberkati saudara, dan melindungi saudara senantiasa untuk menjadi alat bagi kemuliaanNya. Selamat hari minggu dan selamat Adven ke-4.
Shalom
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih