RENUNGAN MALAM NATAL 24 DESEMBER 2020
Tema:
TERANG TELAH BERSINAR DALAM KEGELAPAN
Ev. Yesaya 9:1-6
Ep. Titus 2:11-15
Ev. Yesaya 9:1-6(TB)
9:1 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
9:2 Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
9:3 Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
9:4 Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
9:6 Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
-----------------------
Shalom, Selamat Malam dan Selamat Hari Natal bagi kita semuanya. Kasih, pertolongan, jalan keluar, dimulai dengan Tuhan dengan Nubuatan, lalu digenapi dengan kelahiran, dituntaskan dengan Pengorbanan dan kematian di kayu salib, dan disempurnakan dengan kebangkitanNya. Luar biasa kasih Tuhan atas manusia, sehingga Dia Allah rela manjadi manusia untuk menyelamatkan kita yang dalam kegelapan. Tidak ada allah yang seperti Dia. KedatanganNya sebagai Mesias yang dijanjikan digenapi dalam diri Yesus Kristus yang kelahirannya kita rayakan malam ini.
Dalam Perayaaan Natal malam ini, gereja mengambil tema: TERANG TELAH BERSINAR DALAM KEGELAPAN yang didasarkan pada kitab Yesaya 9:1-6. Apa dan bagaimana yang Tuhan ajarkan bagi kita malam ini, mari kita simak dalam perenungan berikut ini.
Keadaan manusia sebelum kedatangan Yesus demikian memprihatinkan. Manusia hidup dengan penuh dosa dan pelanggaran-pelanggaran atas hukum-hukum Allah. Bangsa Israel melakukan dosa yang mereka ketahui dan sadari menentang kehendak Allah, sebab pada mereka ada hukum taurat. Bangsa-bangsa lain yang yang tidak mengenal Allah dan tidak memiliki hukum taurat juga melakukan dosa menentang hati nurani dan kemanusiaan. Dalam Ayat 1 Nas Firman hari ini menggambarkan bahwa bangsa-bangsa (manusia) sedang berjalan dalam kegelapan. Kalau kita membaca Kitab perjanjian lama, dosa manusia itu demikian banyaknya, dan sangat mengerikan. Hukuman-hukuman Allah juga banyak ditegakkan untuk mendisiplinkan manusia itu, bahkan kita bisa mengingat puncak kemarahan Allah dalam Kejadian pasal 6 sehingga Air bah Tuhan datangkan. Belum lagi peristiwa Sodom dan Gomora, dan kisah-kisah dalam Alkitab kitab-demi kitab menceritakan betapa rusaknya hidup dan kehidupan manusia yang ada di dalam kegelapan.
Bagaimanakah keadaan manusia pada jaman sekarang ini?. Kalau kita perhatikan dengan seksama, kegelapan yang melingkupi manusia dulu sebelum Mesias lahir, dan setelah Mesias lahir, bahkan sampai sekarang 2000 tahun setelah mesias lahir juga tidak jauh beda. Kegelapan yang terjadi sekarang karena dosa belumlah sirna dari muka bumi ini. Kita melihat dosa manusia semakin bervariasi. Memang tidak jauh beda dari dosa-dosa sebelumnya hanya saja model dan sarananya yang berbeda sesuai perkembangan jaman. Manusia tetap banyak yang serakah, membunuh, mencuri, berzinah, berbohong, pembangkangan, dan lain sebagainya. Perbuatan-perbuatan kegelapan itu masih terus terjadi dan ada di tengah-tengah dunia ini.
Dosa dan Kegelapan ini kita ketahui berawal dari kejatuhan manusia (Adam dan Hawa) ke dalam dosa akibat termakan godaan dan provokasi dari si Iblis. Manusia tidak mematuhi Allah, Sehingga gambar dan rupa Allah yang ada dalam diri manusia itu rusak oleh dosa. Sehingga manusia hidup dalam dosa dan menjadi seteru Allah. Mulai saat itu dosa berkembang terus, dan dosa beranakkan dosa.
Sejak dosa dan kegelapan itu menyelimuti manusia, maka manusia hidup di dalam hukuman. Bayang-bayang kematian terus menyelimuti. Manusia manjadi musuh manusia yang lain, sesama manusia saling membunuh dan membinasakan, manusia bersengketa dengan alam ciptaan lain, Manusia merusak alam, alam menjadi tantangan dan malapetaka bagi manusia. Manusia merasakan ketakutan dan ketidakpastian. Manusia menderita, dan sering di hantui kecemasan. Manusia tidak tenang, sehingga manusia selalu mencari perlindungan kepada hal-hal diluar mereka yang mereka anggap kuat dan bisa melindugi mereka. Di lain pihak Setan sangat mengerti mengapa manusia demikian sebab dialah aktor utama yang menyebabkan semua itu. Setanpun membukakan banyak pintu dan jalan bagaimana supaya selamat di dunia ini, dan memperoleh damai sejahtera. Setan penghulu gelap menuntun manusia yang juga gelap, maka keduanya dipastikan akan sama-sama tetap berada di dalam kegelapan dan kena hukuman. Manusia yang dalam kegelapan mencari Tuhan atau jalan keluar di tempat kegelapan, maka mereka pasti akan bertemu dengan tuhan yang salah dan tetap dalam gelap. Akibatnya derita tiada akhir, ketakautan, kekuatiran, malu dan kecemasan yang terus menerus melanda manusia.
Alah sangat mengerti manusia sebab manusia adalah ciptaanNya. Allah tahu bahwa manusia yag dikasihiNya itu tidak akan mungkin bisa menyelamatkan dirinya sendiri dan melepaskan dirinya dari kegelapan. Demikian juga manusia tidak mungkin bisa menyelamatkan orang lain. Apalagi setan yang menyamar sebagai malaikat terang, dirinya sendiri saja sudah terhukum dan tempatnya sudah disediakan, bagaimana mungkin Iblis bisa memberikan jalan keselamatan kepada manusia dirinya sendiri saja pasti binasa dan terhukum. Bagaimana mungkin gelap bisa menerangi gelap?.
Karena itu Allah berinisiatif sendiri untuk menyelasaikan masalah ini. Allah datang menjumpai manusia dan melepaskannya dari perbudakan dosa. Allah menubuatkan kedatangan Mesias sejak awal kejatuhan manusia ke dalam dosa. Lalu Allah membukakan jalannya dan terus mengingatkannya di jaman perjanjian lama melalui Nabi-NabiNya. Kemudian Allah membuat dan menetapkah hukum taurat sebagai panduan dan penuntun bagi manusia itu sampai kedatangan Mesias itu digenapi. Setelah genap waktunya seperti yang dinubuatkan maka Mesias itu lahir di Betleham tanah Judea. Dialah yang akan menggembalakan umatNya dengan penuh kasih sayang, dengan adil dan benar. Jadi Keselamatan dan jalan keluar dari kegelapan dan maut itu adalah inisiatif Allah dan karya Allah.
Siapakah sesungguhnya Mesias yang dijanjikan ini yang telah lahir ini?. Yesaya 9:5 berkata: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”. Lalu jika kita melihat dalam Perjanjian Baru dalam Yohanes 1: 1-3, 14 manyatakan “ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”.
Dari kedua bagian ayat PL dan PB ini kita bisa melihat bahwa Pribadi yang dinubuatkan dan disebutkan disini adalah: seorang anak yang akan lahir dengan lambang pemerintahan ada di atas bahuNya. Dia disebut Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Kemudian dalam Yohanes 1 ini Dia disebutkan sebagai Firman yang telah menjadi daging (manusia). Firman yang telah menjadi manusia ini adalah ALLAH. Dan segala sesuatu dijadikan oleh Dia. Berarti Dia (Firman yang telah menjadi daging ini) adalah pencipta. Dia juga disebutkan memiliki kemuliaan. Kalau begitu maka yang lahir itu adalah TUHAN, adalah pencipta dan pemilik alam semesta, adalah Mesias yang dinubuatkan, Adalah TUHAN yang perkasa, Bapa dari segala kekekalan, adalah Raja Damai penuh kemuliaan dan adalah Firman yang telah menjadi daging yang bernama YESUS.
Yesuslah terang besar yang bersinar itu yang menerangi seluruh dunia ini.
Setelah kedatanganNya digenapi, maka manusia memiliki harapan. Manusia yang selalu mencari dan mencari terang dan kedamaian itu akan menemukan terang yang sesungguhnya, sebab Allah sudah memberikan dan menggenapinya. Dalam ayat 2-4 Nas Firman Tuhan ini dikatakan bahwa terang itu telah bersinar atas manusia, lalu manusia yang sudah melihat dan menerima terang itu bersorak-sorak dan bersukacita yang besar. Penindasan telah diakhiri dan kuk yang selama ini menekan sudah diakhiri. Jalan selamat akhirnya sudah tersedia. Hal ini berlaku bagi siapa saja yang telah melihat terang yang bersinar itu dan menerima sinarnya di dalam kehidupannya. Terang itu adalah Yesus. Barang siapa menerima Yesus di dalam hatinya dan percaya maka atasnya terang telah bersinar dan dia akan dimerdekakan.
Karena itu sebagai orang yang telah disinari, apa yang harus kita lakukan supaya kita turut merasakan dampak dari terang itu?. Yang pertama terimalah terang itu. Kemudian seperti dalam Yesaya 60:1 berkata: “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu”. Tuhan meminta kita untuk bangkit. Tidak terus menerus tidur dan hidup tanpa alasan. Sebab kita tidak lagi berada dalam kegelapan. Allah telah mengaruniakan keselamatan kepada kita tanpa usaha kita karena itu hendaklah terang itu kita beritakan dan sinarnya terus kita pancarkan kepada sekeliling kita.
Menjadi terang dan bersinar adalah tindakan nyata atau perbuatan. Menjadi terang bukanlah konsep atau ide. Terang itu harus terlihat dari segala sudut. Terang itu akan selalu menonjol dan berpengaruh walau sekecil apapun. Saat ini disekitar kita banyak orang berjalan dalam kegelapan. Mereka tersesat dan terus menerus mencari terang yang sesungguhnya. Sering sekali mereka bertemu dengan terang yang palsu dan menjadi bulan-bulanan dan diperbudak Iblis dan dosa. Karena itu sebagai orang yang sudah dikaruniakan menerima terang itu, marilah kita memberitakan terang yang sesunggunya itu kepada semua orang supaya mereka tidak tersesat.
Yesus berkata “Kamulah terang dunia”. MENJADI TERANG DUNIA merupakan KOTBAH NON-VERBAL/KOTBAH YANG HIDUP. Sasarannya adalah supaya dengan melalui perbuatan kita yang baik TUHAN dipermuliakan. Dalam matius 5:16 berkata: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.". Dari ayat ini kita bisa melihat bahwa TERANG DUNIA berbicara PERBUATAN BAIK. Tetapi bukan sembarang perbuatan baik tetapi harus yang memuliakan Tuhan. Karena itu keteladanan atau perbuatan baik adalah maksud dari “BERCAHAYA DAN MENJADI TERANG” bukan sekedar Kotbah VERBAL atau berbicara Firman Tuhan dengan mulut. Hal ini bisa kita lakukan kapan saja dan dimana saja. Banyak orang melakukan perbuatan baik, tetapi belum tentu Tuhan kehendaki dan belum tentu perbuatannya itu mengakibatkan orang lain memuliakan Tuhan. Jangan-jangan mereka melakukan itu hanya untuk kemuliaan diri sendiri. Hal tentang perbuatan baik ini bisa kita pelajari dari kotbah di bukit dalam Matius 5.
Mari lihat sekeliling kita, di manakah kita bisa menjadi terang, di manakah kita memancarkan cahaya ilahi itu. Dalam suasana Pandemi Covid-19 ini, bisakah cahaya kita sebagai pengikut Kristus bersinar?. Adakah kekuatiran kita sama seperti orang yang tidak percaya Tuhan? Di tengah ancaman Covid-19 ini bisakah kita tunjukkan atau demonstrasikan kepada orang lain bahwa ada Tuhan yang maha besar yang senantiasa melindungi dan manjaga kita? Bisakah sekaligus kita tunjukkan juga sebagai orang yang taat akan Tuhan, yaotu mengasihi sesama dengan jalan saling melindungi terhadap penyebaran virus corona dengan menerapkan Protokol kesehatan? Bukankah itu tandanya kita juga mengasihi orang lain? Adakah sesuatu yang bisa kita lakukan buat orang-orang di sekitar kita yang mengalami dampak pandemi Covid-19 ini yang mungkin mengalami dampak ekonomi, dampak sosial, dampak psikologis karena ditinggal orang-orang yang dikasihi yang terkena Covid-19 dan harus dikebumikan sesuai protokol Covid-19 dan lain sebagainya? Tindakan nyata apa yang bisa kita lakukan? Sebab terang itu nyata tidak tersembunyi. Bukan ide, bukan konsep tetapi realita
Pelita tidak akan berfungsi jika diletakkan di bawah gantang (Matius 5:15). Artinya jika seseorang menyatakan dirinya percaya Yesus, tetapi selalu menyendiri, ekslusif, tidak mau keluar dan berbuat bagi orang lain yang membutuhkan, hanya bergaul dengan orang-orang yang dianggap sama, setara, sekelas maka dia sesungguhnya tidak berguna. Pelita di tempat yang terang tidak akan ada artinya. LETAKKANLAH PELITAMU DI TEMPAT YANG TEPAT
TERANG TELAH BERSINAR DALAM KEGELAPAN. Terang itu adalah Yesus dan ketika kita percaya dan menerimanya maka kita semua juga menjadi TERANG. Karena itu beritakanlah dan teruslah bersinar jangan padamkan Roh, supaya dunia disekitar kita diterangi dan bersama-sama dengan kita orang lain akan turut diselamatkan.
Selamat Hari Natal 25 Desember 2020 dan Selamat menyambut Tahun Baru 1 Januari 2021, Tuhan Yesus memberkati.
Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih