Ibadah
Minggu 6 Oktober 2024
Tema:
SIAP SEDIA MEMBERITAKAN FIRMAN TUHAN
(Ev.H.Lumbantobing)
Ev: 2
Timotius 4:1-6
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang
yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi
penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik
waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala
kesabaran dan pengajaran.
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima
ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya
untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan
membukanya bagi dongeng.
4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita,
lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
4:6
Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat
kematianku sudah dekat.
-------------
1. Dalam nas ini Rasul Paulus menyatakan dengan
tegas, dan sungguh-sungguh, artinya serius dan tidak main-main tentang
pentingnya dan mendesaknya melaksanakan tugas pemberitaan Injil.
2. Tidak lagi melihat waktu, sebab waktunya sudah
mendesak dan sangat genting.
3. Sebab ada ancaman besar yang juga dengan usaha
yang begitu giat dan keras dari Iblis
dan para penyesat-penyesatnya untuk
menyesatkan sebanyak mungkin manusia.
4. Mereka datang dengan memberitakan Yesus yang
lain, roh yang lain selain Roh Kudus,
dan injil yang lain ( 2 Korintus 11:3-4)
5. Bahkan mereka juga berusaha dengan keras
dengan membawa segala kepalsuan dan penipuannya untuk juga turut menyesatkan
orang-orang beriman dengan membawa tanda-tanda dahsyat dan mujizat-mujizat
palsu. (Matius 24:24)
6. Karena itulah Paulus dalam Firman Tuhan
ini menasihati dengan tegas dan
sungguh-sungguh supaya setiap orang percaya terlibat dalam penginjilan untuk
memberitakan Kristus yang benar, Roh Kudus yang benar dan Injil yang sejati
yang bisa membebaskan, memerdekakan, dan mengindarkan manusia yang menerimanya
dari api neraka yang diperuntukkan untuk si penyesat itu ( dimana ulatnya tidak akan pernah mati dan apinya tidak akan pernah
padam ( Markus 9: 44,46,48))
7. Siapapun yang menyebut diriNya pengikut
Kristus (Orang Kristen) kalau tidak terlibat dalam penginjilan adalah bohong
8. Keterlibatan seperti apa yang bisa dilakukan
dalam misi pemberitaan Injil ini?
a. Bergabunglah dengan para Evangelis
(penginjil) untuk pergi memberitakan
Injil kemana Tuhan tuntun
b. Ambil bagianlah dalam tugas panggilan
pelayanan (seperti Pendeta, Penatua, diaken, atau pelayan-pelayan gereja )
untuk membekali dan mempersiapkan jemaat untuk menginjili
àJadi gereja yang tidak mempersiapkan jemaatnya untuk misi
penginjilan adalah gereja yang mati.
àGereja yang hanya meninabobokkan jemaatnya hanya untuk menikmati
kebersamaan di gerejanya yaitu antara jemaat dan pelayannya adalah gereja yang
mati.
àGereja yang hanya memikirkan pembangunan fisik gereja dan kuantitas jemaat tanpa memperdulikan
kualitas rohani dan jiwa penginjilan jemaat adalah gereja yang mati
c. Kalau tidak punya waktu atau tenaga, atau
panggilan untuk pergi penginjilan, kumpulkanlah
dana dari hasil pekerjaan saudara untuk mendukung Penginjil (hamba-hamba Tuhan)
yang sedang mengerjakan pelayanan penginjilan di ladang pelayanan
masing-masing.
àpelayanan ini tidak kalah penting dan mulianya dengan para
Penginjil yang sedang melaksanakan tugas panggilan mereka.
d. Pergilah ke kantor, ke ladang, ke tempat
kerja, ke kampus, ke sekolah, dengan membawa misi injil di dalam hati, di mana
selalu ada niat menghadirkan hadirat Kristus di setiap tempat di mana kita
berada dan bekerja.
è Di sinilah anak-anak Tuhan dipakai menyatakan
injil sebagai benar-benar kabar baik.
9. Urgensi pemberitaan Injil ini sangatlah
penting sebab masa kesempatan untuk bertobat dan menerima Yesus sebagai juru
selamat, jalan pendamaian, penebusan, dan kehidupan yang kekal ada batas atau masanya.
10. Dalam 2 Timotius 4:3 disebutkan bahwa akan
datang masa/waktunya orang-orang tidak akan mau lagi mendengar Injil yang kudus
yang menyelamatkan. Tetapi orang-orang akan mencari guru-guru palsu (Penyesat)
untuk memuaskan telinga mereka. Mereka tidak mau lagi mendengar kebenaran yang
memerdekakan itu. Mereka lebih suka mendengar injil-injil palsu yang
mengenakkan telinga.
11. Penyesat-penyesat itu semakin gencar dan
sepertinya sudah berlari sekencang-kencangnya
untuk menyesatkan sebanyak mungkin manusia. Bertolak belakang dengan
panggilan kita sebab karena kasih Tuhan, kita di utus untuk menyelamatkan
sebanyak mungkin manusia.
12. Kita tidak tahu kapan masa di mana tidak mau
lagi orang mendengar Injil kebenaran
itu, karena itu kita harus terus menerus siap sedia memberitakan Injil baik
atau tidak baik waktunya.
13. Ada 4 hal yang Paulus nasihatkan dalam ayat 5
tentang sikap kita di dalam mengemban tugas penginjilan itu yaitu:
a. “Kuasailah dirimu dalam segala hal.”
1.
Dalam
segala hal, tanpa kecuali kita harus bisa menguasai diri, sebab jika di satu
sisi kita bisa menguasai diri tetapi di sisi yang lain kita jatuh ddalam dosa
atau hawa nafsu, maka itu akan menjadi cela bagi Iblis untuk mendakwa kita
sehingga bisa menghalangi pemberitaan Injil.
2.
Apabila seseorang
tidak bisa menguasai diri maka itu akan berpengaruh ke dalam kesaksian hidup,
karena itu pemberitaan Injil bisa mengalami penolakan akibat kesaksian hidup
yang tidak baik.
b. “
Sabarlah menderita”
1.
Kepada
yang percaya tidak hanya karunia percaya (selamat) yang dikaruniakan tetapi
sepaket dengan karunia menderita. (Filipi 1:29)
2.
Sesungguhnya
satu-satunya alasan bagi orang percaya untuk menderita adalah karena
pemberitaan Injil. ( 2 Tim 2:9, 2 Tim 1:8 )
3.
Penderitaan
di luar konsep ini bukanlah penderitaan yang diperhitungkan sebagai kasih
karunia bagi Allah ( 1 Petrus 2:19-20)
4.
Penderitaan
apa yang saudara alami selama ini dalam Pelayanan ini dan jika Anda membaca tentang pelayanan
Paulus dan Rasul-rasul bagaimana anda
membandingkannya? (Band: II Kor 11: 22-28)
5.
Karena itu
di dalam penderitaan karena Injil (juga kesaksian hidup) kita harus kuat, tegar,
dan setia sebab sesungguhnya semua penderitaan itu tidak sebanding dengan upah
(kemuliaan) yang Tuhan akan berikan kelak ( Roma 8 : 18)
6.
Karena itu
ketika menghadapi penderitaan atau tantangan jangan langsung tawar hati,
mundur, dan akhirnya meninggalkan Tuhan.
c. “Lakukanlah pekerjaan pemberita Injil”
1.
Selanjutnya
dalam segala situasi dan keadaan yang kita alami kita harus tetap dalam
penggilan kita sebagi orang percaya yaitu memberitakan kabar baik.
d. “Tunaikanlah
tugas pelayananmu!”
1.
Tunai
artinya lunas maksudnya tidak ngutang,
tidak ada lagi yang ketinggalan.
2.
Karena itu
Misi Penginjilan adalah hutang bagi setiap orang beriman yang harus dibayar
atau diselesaikan (di tunaikan) (Roma 1;14; Roma 8: 12)
3.
Kita semua
adalah orang-orang berhutang.
4.
Mengingat dan memahami status ini akan mendorong setiap
orang percaya untuk membayar hutang penginjilan kepada setiap orang, dan dalam
setiap kesempatan.
5.
Akhirnya dia
akan dengan bahagia sebagamana Paulus
berkata dalam ayat 6-: “Mengenai
diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku
sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai
garis akhir dan aku telah memelihara iman”.
www.hartob.blogspot.com
Shalom, Tuhan Yesus memberkati
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya
di Daftar... ARSIP.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih